2019

UJI DOKUMEN RPKB KABUPATEN SIGI

2276    11 Desember 2020

Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sigi untuk memperkuat kapasitas daerah terkait penanggulangan dan penanganan bencana. Bencana yang dialami pada tanggal 28 September 2018 lalu mendorong Pemerintah Kabupaten Sigi untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana. Harapannya, dengan semakin kuat kapasitas daerah, maka dampak yang ditimbulkan jika sewaktu-waktu terjadi bencana diharapkan menjadi lebih kecil. Tidak dipungkiri, ancaman risiko bencana di Kabupaten Sigi nyata adanya dan sewaktu-waktu dapat terjadi bencana yang mungkin saja besar dampaknya, tidak hanya terhadap infrastruktur namun terlebih dampak pada masyarakat.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kabupaten Sigi adalah dengan menyusun dokumen Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB). Dokumen tersebut memaparkan apa saja risiko bencana yang ada di Kabupaten Sigi dan mengatur siapa melakukan apa dalam Penanganan Darurat Bencana di semua fasenya: Siaga, Tanggap, dan Transisi Darurat ke Pemulihan.

Kegiatan yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sigi yang didukung oleh Konsorsium Emergency Response Capacity Building (ERCB) dan Aliansi Partners for Resilience Indonesia telah sampai tahap uji dokumen dengan metode simulasi Table-Top Exercise (TTX). Simulasi tersebut dilangsungkan di Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 12 November 2019.

Bupati Sigi Mohamad Irwan, S.Sos., M.Si. dalam pembukaan menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak dalam penanganan bencana di Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Sigi.

“Saya begitu mengapresiasi para relawan yang begitu peduli dalam pencegahan bencana, serta para NGO yang mendukung kami untuk bersama-sama saling berbagi pengetahuan mengenai hal apa saja yang harus dilakukan saat bencana terjadi. Kami sebagai pemerintah hanya bisa  berupaya  memberikan  wadah serta pengetahuan kepada masyarakat bagaimana dan apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi,” kata Mohamad Irwan.

Danang Samsurizal, Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Yogyakarta yang menjadi fasilitator utama kegiatan simulasi tersebut mengapresiasi inisiatif dari Kabupaten Sigi untuk menyusun dokumen RPKB. "Untuk tingkat kabupaten, dokumen RPKB Kabupaten Sigi ini nantinya menjadi yang pertama di Indonesia," kata Danang. Meskipun panduan penyusunannya sedang disusun oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), namun mandat penyusunan RPKB sudah sesuai dengan dasar-dasar hukum penanggulangan bencana, salah satunya UU nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. "Bahkan simulasi TTX ini juga untuk yang pertama kali diadakan untuk uji dokumen RPKB," sambung Danang. 

Ahmad Yani, S.ST., M.Si. menyampaikan bahwa momennya tepat untuk penyusunan dokumen ini. "Bukan mensyukuri terjadinya bencana kemarin. Tapi dengan kejadian 28 September 2018 lalu, kami menjadi tahu apa saja yang masih menjadi kekurangan kami dalam proses penanganan darurat bencana," kata Yani.

"Pembelajaran yang kami alami kemarin, kami coba tuangkan ke dalam dokumen RPKB ini sehingga harapannya penanganan darurat bencana di Kabupaten Sigi menjadi jauh lebih baik, koordinasi antar pihak juga terjalin baik," tambah Yani. Pelibatan semua unsur baik dari unsur pemerintah maupun non-pemerintah dalam penyusunan RPKB merupakan wujud partisipatif semua pihak yang peduli akan penanganan darurat bencana di Kabupaten Sigi.

Dari uji dokumen melalui kegiatan simulasi TTX, diharapkan dokumen RPKB Kabupaten Sigi menjadi lebih kaya isi dan dapat digunakan oleh semua pihak setelah disahkan melalui peraturan Bupati. (mdk)

Berita Terkini